“Donny, Dony.. cepat
bangun nak, ini sudah siang !” teriakan mama dari luar kamar terdengar sangat
bising mengacaukan indahnya mimpiku kali ini. Dengan sangat berat aku mulai
menggerakkan tubuhku sambil mengambil handphone di atas meja di samping ranjang
ku.
Tanpa berpikir
panjang lagi aku langsung mandi dan memakai seragam setelah itu langsung
bergegas pergi ke sekolah. Untungnya rumahku tidak begitu jauh dari sekolah
sehingga cukup 5 menit saja , aku sudah bisa sampai di depan gerbang sekolah.
Ku lihat keadaan sekolah sudah tenang dan sunyi, sepertinya bel masuk telah
dibunyikan.
“Waduhh sial, gue
telattt “ gerutuku sambil was-was kalau saja ada guru-guru yang lewat.
Beruntungnya hari ini depan pagar sepi, itu artinya semua guru sedang mengajar
termasuk juga di kelas ku. Aku jadi bingung, apa yang harus kulakukan,
tiba-tiba terpikir olehku.
“ohh iya, kenapa gue
nggak nelpon Rudy aja” pikirku sambil tersenyum sendiri.
Rud
ada guru nggak di kelas sekarang?
|
Nggak
ada Don, ibu Nia sakit. Loe dimana?
|
Tanpa membalas sms
Rudy aku langsung masuk kelas dengan santai.
Sesampainya di kelas.
“ Hey , Rud, makasi
ya “ucap ku sesampai di kelas.
“ Ya sama-sama, by
the way, loe kamana aja sih? “Tanya Rudy.
“Gue bangun kesiangan
Rud, semalam gue begadang. Oh iya setelah ini pelajaran apa Rud? ” tanyaku
balik kepada Rudy.
“ Matematika” jawab Rudy
singkat.
“oh matematika ya,
materi kita masih tentang matriks kan?” Bertanya sok tau padahal tidak pernah
mengulang membuka buku matematika di rumah .
“ Kalau nggak salah
,hari ini kita buka bab baru Don,
marterinya tentang barisan dan deret.” Jawab Rudy sambil membuka buku cetak
matematika.
Aku mulai terdiam, Aku paling benci yang
namanya pelajaran matematika apalagi materi tentang barisan dan deret ,
menurutku matematika itu susah, sulit sekali dipahami, rumusnya banyak, dan
membosankan. Terpikir di otak ku untuk
melarikan diri dari kelas selama pelajaran matematika.
“ide yang bagus”
tanpa terasa aku mengucakkannya dengan nada yang keras.
“ Ide apaan Don?”
Tanya Rudy dengan wajah ingin tahu yang besar.
“ nggak ada apa-apa kok Rud, oh iya Rud aku
permisi ke toilet sebentar ya, soalnya perut gue sakit banget nih, aduuuhh”
isak ku kepada Rudy.
“iya iya Don,
silahkan. Kalau masih sakit mending ke UKS aja Don. Tapi perasaan tadi loe
baik-baik aja Don?” Tanya Rudy yang sepertinya mulai curiga.
“ Aduuuh, aduuh
Rud perut gue sakit banget nih, gue
keluar ya?” isak ku sambil meninggalkan Rudy yang sepertinya sangat curiga.
“Haha, akhirnya gue
bebas juga , lega rasanya” Tawa ku di dalam hati.
Kulirik ke depan
kantor, kulihat ibu Kasih sudah mau masuk kelas.
“eheemm, gue harus
cepat pergi nih, tapi kemana ya?” Tanya ku di dalam hati.
‘kriukk-kriuk’ sepertinya cacing diperut ku
sudah berteriak minta makan.
” Ehhmm, jawaban yang
tepat, ayo kita makan sepuasnya di kantin, haha” ucapku dengan sangat girang di
dalam hati, kemudian mulai berlari-lari kecil menuju kantin.
Sesampainya di kantin
“Bik, pesen mie goreng dua bungkus pake telor , terus minumnya jus mangga, gak
pake lama ya bik!” ucap ku kepada bibik nira penjaga kantin.
Selang
berapa menit semua pesananku sudah ada semuanya di atas meja.
“ini nak, makanannya.
Ngomong-ngomong kok kamu diluar kelas nak, bukannya ini jam pelajaran?” Tanya
bibik nira.
“ lagi nggak ada guru bik, daripada ribut di
kelas mending ribut makan disini, iya nggak bik?” Jawabku sambil mengedipkan
mata.
“ohh gitu ya” jawab
bik nira singkat sambil berbalik pergi ke dapur meninggalkan ku .
Tak perlu waktu banyak
untukku menghabiskan semua makanan ini.
“Alhamdulillah,
kenyang. Hehe” ucapku setelah menyantap semuanya.
Tiba-tiba di depan pintu ku lihat ada tina teman
sekelasku berdiri dan sepertinya ia akan mendekatiku. “Dug..dug…dug” hatiku
mulai berdebar.
“ Aduh gimana ini” ucapku
dalam hati. Pikiran ku benar tina datang mendekatiku,
“don , ngapain loe di sini, bukannya belajar
di kelas” Tanya tina kepadaku.
“loe sendiri ngapain
di sini?” ucapku sambil agak menunduk malu.
“ Aku disuru ibu
kasih beliin dia minuman” jawab tina dengan nada yang agak keras.
“ Ohh, ya sudah beli
sana jangan urusin gue” ucapku mengabaikan tina.
“ ohh gitu, ya udah
nanti kubilangi sama temen-temen kalau loe itu kabur dari kelas.”Jawab tina
sambil berlari membeli minum untuk bu kasih.
“ ja..jangann dong tin, loe kan sahabat gue
yang paling baik kan?” kataku membujuk tina.
Tina tidak
menggubrisnya ia langsung pergi meninggalkanku di kantin.
“ aduh gimana ini,
bisa ribet nih urusannya.” Pikirku dalam hati sambilk menggarut-garut kepala
yang tidak gatal.
“ Gue harus cepat
pergi dari sini, benar gue harus pergi dari sini” pikirkku lagi sambil berlari
meninggalkan kantin. Tiba-tiba
“hey don, mau kemana
loe?”teriak seseorang yang ada di belakangkku. Ku beranikan diri untuk membalik
tubuhku dan ternyata itu adalah rudy.
“ oh rudy, nggak
kemana-mana kok Rud” jawabku sambil tersenyum malu.
“bukannya loe sakit
don, kok loe di sini?” Tanya Rudy.
“hehe sebenarnya gue
nggak sakit rud.” Jawabku sambil tersenyum malu.
“terus kenapa loe bohong dan kabur dari kelas?” Tanya rudy sangat penasaran.
“ rud, kalo gue harus
jujur, sebenarnya gue itu paling males belajar matematika, loe tau sendiiri kan
gue itu paling bodoh belajar matematika. Nilai gue nggak jauh-jauh dari 5 dan
6” jawab ku berusaha jujur dengan masalah yang ku hadapi sekarang.
“ Oh jadi itu
masalahnya, mudah saja kok Don. Kalau loe selalu mengulangi materi dan
soal-soal yang dipelajari di sekolah, loe pasti bisa” ucap rudy menasihatiku.
“ tapi Rud, bagi gue
sangat susah untuk belajar tanpa ada niat di dalam hati untuk belajar
matematika’ jawab ku lagi.
“ nah itu loe sudah
tau akar permasalahannya, ya sudah tumbuhkan niatnya dong dari sekarang” kata Rudy
sambil tersenyum.
“nggak semudah itu Rud
menumbuhkan niatnya, bagi gue matematika itu sulit sekali, membosankan, dan
satu lagi bahwa materi-materi matematika itu
nggak perna langsung gue lihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
yang gue temuin materi matematika dalam kehidupan itu cuma operasi matematika
seperti, penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian, kalau itu sih mudah
nggak perlu belajar juga, kan ada kalkulator.”Jelas ku kepada Rudy mengenai
alasanku.
“ Don, Don gini ya gue
jelaskan. Matematika itu sangat pentinng, matematika itu di sebut sebagai
mother of science, emang bagian yang mana sih yang loe bilang matematika itu
nggak berguna” jawab Rudy sambil menggiling-gilingkan kepala.
“ Rud, loe itu nggak
ngerti masalah gue. Gue tau kok Rud, bahwa matematika itu mother of science,
tapi sekarang loe bisa jelaskan nggak Rud aplikasi matematika dalam kehidupan
sehari-hari misalnya saja materi tentang
barisan dan deret, terus materi tentang statistika bisa nggak loe Rud?” Tanya
ku kepada Rudy.
“ gue ngerti kok Don
masalah loe, karena dulu gue juga seperti itu, tapi gue cepat sadar, hehe. Gini
ya Don, tidak ada yang namanya pelajaran itu yang tidak berguna, termasuk
matematika. Adapun contoh aplikasinya misalnya materi tentang barisan dan deret
itu banyak sekali diterapkan dalam kehidupan kita yaitu untuk mempermudah
menyelkesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan data-data yang mempunyai
pola tertentu dan nilainya besardan tidak terhingga dan sulit diselesaikan
walaupun menggunakan kalkulator, misalnya menghitung gaji ,tabungan dan
lain-lain. Materi kedua tentang statistika itu adalah materi yang paling
penting kali Don, kita bisa menghitung rata- rata, modus, median, kuartil dan
banyak lagi mengenai data-data yang sangat banyak dan tak terhitung. Sungguh
tak bisa dibayangkan bagaimana menghitung semua data tersebut jika nggak ada
rumus-rumus matematika, walaupun telah dicipkakan yang namanya kalkulator,gitu
lah Don penjelasan gue.” Jelas Rudy sambil memegang bahu ku.
“ Oh gitu ya Rud, gue
emang salah rud, gue selalu mencariberbagai alasan untuk malas belajar. Tapi
mulai sekarang gue harus rajin belajar, gue pasti bisa menguasai matematika,
kalau begitu Rud, gue pinjam dong catatan matematika loe, gue mau belajar.”Ucap
ku setelah mendengar penjelasan dari Rudy.
“ Nah gitu dong, itu
baru yang namanya Dony , hehe. Tina sini loe jangan ngumpet.” Teriak Rudy.
Tiba-tiba Tina keluar
dari tempat persembunyiannya.
“loh, kok kalian..?”Tanya
ku keherannan.
“nggak usah heran
kali Don, jadi dari tadi gue sama tina ngikuti loe. Sumpah gue curiga banget
sama loe. Jadi ya udah gue ajak tina aja buat buntutin loe.haha” jelas Rudy sambil
tertawa.
“ terus ibu Kasih dimana?
Kenapa kalian bisa ngikutin gue?bukannya tadi gue liat ibu Kasih ada dikantor”
Tanya ku masih keheranan.
“ Ohh, emang iya ibu kasih tadi masuk sebentar tapi, dia Cuma ngasih tugas
terus keluar katanya sih dipanggil kepala sekolah.”ucap Tina menjelaskan.
“ Ohh , gitu ya”
ucapku sambil tersenyum.
“ ya sudah ayo kembali
ke kelas yuk.” Ajak Rudy .
“ayo..ayo” ucapku
dengan semangat baru.
∞The End∞
Created by Sesi Winarni
FKIP Pendidikan
Matematika
0 komentar:
Posting Komentar