Selasa, 14 April 2015

Cerpen

MATEMATIKA ITU MEMBOSANKAN KAH ???

“Donny, Dony.. cepat bangun nak, ini sudah siang !” teriakan mama dari luar kamar terdengar sangat bising mengacaukan indahnya mimpiku kali ini. Dengan sangat berat aku mulai menggerakkan tubuhku sambil mengambil handphone di atas meja di samping ranjang ku.
”Ya ampun sudah jam tujuh nih, gawat bagaimana ini”ucapku dalam hati.
Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung mandi dan memakai seragam setelah itu langsung bergegas pergi ke sekolah. Untungnya rumahku tidak begitu jauh dari sekolah sehingga cukup 5 menit saja , aku sudah bisa sampai di depan gerbang sekolah. Ku lihat keadaan sekolah sudah tenang dan sunyi, sepertinya bel masuk telah dibunyikan.
“Waduhh sial, gue telattt “ gerutuku sambil was-was kalau saja ada guru-guru yang lewat. Beruntungnya hari ini depan pagar sepi, itu artinya semua guru sedang mengajar termasuk juga di kelas ku. Aku jadi bingung, apa yang harus kulakukan, tiba-tiba terpikir olehku.
“ohh iya, kenapa gue nggak nelpon Rudy aja” pikirku sambil tersenyum sendiri.

Rud ada guru nggak di kelas sekarang?
“ Uhh sial nggak ada pulsa lagi, sms ajalah “ ucapku sendiri.


Nggak ada Don, ibu Nia sakit. Loe dimana?
Selang berapa detik Rudy membalas :

Tanpa membalas sms Rudy aku langsung masuk kelas dengan santai.
Sesampainya di kelas.
“ Hey , Rud, makasi ya “ucap ku sesampai di kelas.
“ Ya sama-sama, by the way, loe kamana aja sih? “Tanya Rudy.
“Gue bangun kesiangan Rud, semalam gue begadang. Oh iya setelah ini pelajaran apa Rud? ” tanyaku balik kepada Rudy.
“ Matematika” jawab Rudy singkat.
“oh matematika ya, materi kita masih tentang matriks kan?” Bertanya sok tau padahal tidak pernah mengulang membuka buku matematika di rumah .
“ Kalau nggak salah ,hari ini kita buka bab  baru Don, marterinya tentang barisan dan deret.” Jawab Rudy sambil membuka buku cetak matematika.
 Aku mulai terdiam, Aku paling benci yang namanya pelajaran matematika apalagi materi tentang barisan dan deret , menurutku matematika itu susah, sulit sekali dipahami, rumusnya banyak, dan membosankan. Terpikir  di otak ku untuk melarikan diri dari kelas selama pelajaran matematika.
“ide yang bagus” tanpa terasa aku mengucakkannya dengan nada yang keras.
“ Ide apaan Don?” Tanya Rudy dengan wajah ingin tahu yang besar.
 “ nggak ada apa-apa kok Rud, oh iya Rud aku permisi ke toilet sebentar ya, soalnya perut gue sakit banget nih, aduuuhh” isak ku kepada Rudy.
“iya iya Don, silahkan. Kalau masih sakit mending ke UKS aja Don. Tapi perasaan tadi loe baik-baik aja Don?” Tanya Rudy yang sepertinya mulai curiga.
“ Aduuuh, aduuh Rud  perut gue sakit banget nih, gue keluar ya?” isak ku sambil meninggalkan Rudy yang sepertinya sangat curiga.
“Haha, akhirnya gue bebas juga , lega rasanya” Tawa ku di dalam hati.
Kulirik ke depan kantor, kulihat ibu Kasih sudah mau masuk kelas.
“eheemm, gue harus cepat pergi nih, tapi kemana ya?” Tanya ku di dalam hati.
 ‘kriukk-kriuk’ sepertinya cacing diperut ku sudah berteriak minta makan.
” Ehhmm, jawaban yang tepat, ayo kita makan sepuasnya di kantin, haha” ucapku dengan sangat girang di dalam hati, kemudian mulai berlari-lari kecil menuju kantin.
Sesampainya di kantin “Bik, pesen mie goreng dua bungkus pake telor , terus minumnya jus mangga, gak pake lama ya bik!” ucap ku kepada bibik nira penjaga kantin.
            Selang berapa menit semua pesananku sudah ada semuanya di atas meja.
“ini nak, makanannya. Ngomong-ngomong kok kamu diluar kelas nak, bukannya ini jam pelajaran?” Tanya bibik nira.
 “ lagi nggak ada guru bik, daripada ribut di kelas mending ribut makan disini, iya nggak bik?” Jawabku sambil mengedipkan mata.
“ohh gitu ya” jawab bik nira singkat sambil berbalik pergi ke dapur meninggalkan ku .
Tak perlu waktu banyak untukku menghabiskan semua makanan ini.
“Alhamdulillah, kenyang. Hehe” ucapku setelah menyantap semuanya.
Tiba-tiba  di depan pintu ku lihat ada tina teman sekelasku berdiri dan sepertinya ia akan mendekatiku. “Dug..dug…dug” hatiku mulai berdebar.
“ Aduh gimana ini” ucapku dalam hati. Pikiran ku benar tina datang mendekatiku,
 “don , ngapain loe di sini, bukannya belajar di kelas” Tanya tina kepadaku.
“loe sendiri ngapain di sini?” ucapku sambil agak menunduk malu.
“ Aku disuru ibu kasih beliin dia minuman” jawab tina dengan nada yang agak keras.
“ Ohh, ya sudah beli sana jangan urusin gue” ucapku mengabaikan tina.
“ ohh gitu, ya udah nanti kubilangi sama temen-temen kalau loe itu kabur dari kelas.”Jawab tina sambil berlari membeli minum untuk bu kasih.
 “ ja..jangann dong tin, loe kan sahabat gue yang paling baik kan?” kataku membujuk tina.
Tina tidak menggubrisnya ia langsung pergi meninggalkanku di kantin.
“ aduh gimana ini, bisa ribet nih urusannya.” Pikirku dalam hati sambilk menggarut-garut kepala yang tidak gatal.
“ Gue harus cepat pergi dari sini, benar gue harus pergi dari sini” pikirkku lagi sambil berlari meninggalkan kantin. Tiba-tiba
“hey don, mau kemana loe?”teriak seseorang yang ada di belakangkku. Ku beranikan diri untuk membalik tubuhku dan ternyata itu adalah rudy.
“ oh rudy, nggak kemana-mana kok Rud” jawabku sambil tersenyum malu.
“bukannya loe sakit don, kok loe di sini?” Tanya Rudy.
“hehe sebenarnya gue nggak sakit rud.” Jawabku sambil tersenyum malu.
 “terus kenapa loe bohong dan  kabur dari kelas?” Tanya rudy  sangat penasaran.
“ rud, kalo gue harus jujur, sebenarnya gue itu paling males belajar matematika, loe tau sendiiri kan gue itu paling bodoh belajar matematika. Nilai gue nggak jauh-jauh dari 5 dan 6” jawab ku berusaha jujur dengan masalah yang ku hadapi sekarang.
“ Oh jadi itu masalahnya, mudah saja kok Don. Kalau loe selalu mengulangi materi dan soal-soal yang dipelajari di sekolah, loe pasti bisa” ucap rudy menasihatiku.
“ tapi Rud, bagi gue sangat susah untuk belajar tanpa ada niat di dalam hati untuk belajar matematika’ jawab ku lagi.
“ nah itu loe sudah tau akar permasalahannya, ya sudah tumbuhkan niatnya dong dari sekarang” kata Rudy sambil tersenyum.
“nggak semudah itu Rud menumbuhkan niatnya, bagi gue matematika itu sulit sekali, membosankan, dan satu lagi bahwa materi-materi matematika itu  nggak perna langsung gue lihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yang gue temuin materi matematika dalam kehidupan itu cuma operasi matematika seperti, penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian, kalau itu sih mudah nggak perlu belajar juga, kan ada kalkulator.”Jelas ku kepada Rudy mengenai alasanku.
“ Don, Don gini ya gue jelaskan. Matematika itu sangat pentinng, matematika itu di sebut sebagai mother of science, emang bagian yang mana sih yang loe bilang matematika itu nggak berguna” jawab Rudy sambil menggiling-gilingkan kepala.
“ Rud, loe itu nggak ngerti masalah gue. Gue tau kok Rud, bahwa matematika itu mother of science, tapi sekarang loe bisa jelaskan nggak Rud aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja  materi tentang barisan dan deret, terus materi tentang statistika bisa nggak loe Rud?” Tanya ku kepada Rudy.
“ gue ngerti kok Don masalah loe, karena dulu gue juga seperti itu, tapi gue cepat sadar, hehe. Gini ya Don, tidak ada yang namanya pelajaran itu yang tidak berguna, termasuk matematika. Adapun contoh aplikasinya misalnya materi tentang barisan dan deret itu banyak sekali diterapkan dalam kehidupan kita yaitu untuk mempermudah menyelkesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan data-data yang mempunyai pola tertentu dan nilainya besardan tidak terhingga dan sulit diselesaikan walaupun menggunakan kalkulator, misalnya menghitung gaji ,tabungan dan lain-lain. Materi kedua tentang statistika itu adalah materi yang paling penting kali Don, kita bisa menghitung rata- rata, modus, median, kuartil dan banyak lagi mengenai data-data yang sangat banyak dan tak terhitung. Sungguh tak bisa dibayangkan bagaimana menghitung semua data tersebut jika nggak ada rumus-rumus matematika, walaupun telah dicipkakan yang namanya kalkulator,gitu lah Don penjelasan gue.” Jelas Rudy sambil memegang bahu ku.
“ Oh gitu ya Rud, gue emang salah rud, gue selalu mencariberbagai alasan untuk malas belajar. Tapi mulai sekarang gue harus rajin belajar, gue pasti bisa menguasai matematika, kalau begitu Rud, gue pinjam dong catatan matematika loe, gue mau belajar.”Ucap ku setelah mendengar penjelasan dari Rudy.
“ Nah gitu dong, itu baru yang namanya Dony , hehe. Tina sini loe jangan ngumpet.” Teriak Rudy.
Tiba-tiba Tina keluar dari tempat persembunyiannya.
“loh, kok kalian..?”Tanya ku keherannan.
“nggak usah heran kali Don, jadi dari tadi gue sama tina ngikuti loe. Sumpah gue curiga banget sama loe. Jadi ya udah gue ajak tina aja buat buntutin loe.haha” jelas Rudy sambil tertawa.
“ terus ibu Kasih dimana? Kenapa kalian bisa ngikutin gue?bukannya tadi gue liat ibu Kasih ada dikantor” Tanya ku masih keheranan.
“ Ohh, emang iya  ibu kasih tadi  masuk sebentar tapi, dia Cuma ngasih tugas terus keluar katanya sih dipanggil kepala sekolah.”ucap Tina menjelaskan.
“ Ohh , gitu ya” ucapku sambil tersenyum.
“ ya sudah ayo kembali ke kelas yuk.” Ajak Rudy .
“ayo..ayo” ucapku dengan semangat baru.


∞The End∞




Created by Sesi Winarni

FKIP Pendidikan Matematika

0 komentar:

Posting Komentar